Redaksijambi.com (Merangin) – Pembentukan Kabupaten Tabir Raya yang sempat hilang dari pembicaraan bahkan sempat dianggap sebagian kalangan ‘vakum’ bahkan ada yang berkomentar pesimis, kini kembali hangat dan seperti mendapatkan kekuatan baru.
Sinyal ini terasa begitu kuat, dan menjadi harapan baru setelah dilakukannya Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung DPRD Kabupaten Merangin.
Banyak pihak dari berbagai elemen penting yang hadir dalam RDP tersebut. Tokoh-tokoh dari Dapil II, organisasi kepemudaan yang terus mengupayakan terbentuknya Kabupaten baru ini terlihat hadir dalam ruang Banggar, Selasa 22 Juli 2025.
Burhan, Sekretaris Pemekaran Tabir Raya, dalam wawancara seusai RDP, menyatakan bahwa isu pemekaran ini tidak hanya dihadapi oleh Tabir Raya, melainkan seluruh Indonesia. Ia optimistis bahwa pemerintah pusat kini sedang membuka peluang.
Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Merangin Herman Efendi dari Dapil II turut mengapresiasi langkah-langkah yang terus dijalankan. Bahkan Abong Fendi (sapaan akrabnya) juga meyakinkan masyarakat bahwa upaya ini tidaklah vakum atau dianggap gagal.
Dirinya memberikan klarifikasi bahwa pergerakan panitia pemekaran terus berlanjut dan tidak vakum seperti anggapan sebagian masyarakat. Ia mengakui adanya kurangnya komunikasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
Herman Efendi juga menyoroti penundaan pembentukan kabupaten baru di seluruh Indonesia di bawah kabinet “Merah Putih” saat ini. Ia berharap bahwa dengan semangat kabinet Merah Putih ini, pintu pemekaran akan terbuka.
“Saya juga melihat tadi bahwa baju pemekaran Tabir Raya pun sudah merah sama putih. Saya berharap bahwa dengan kabinet Merah Putih ini akan membuka kunci yang tadinya tidak ada untuk membuatkan pembuatan kabupaten baru di seluruh Indonesia,” ujarnya penuh harap.
Ia pun memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia pemekaran yang terus bergerak, bahkan dengan menggunakan uang pribadi. Herman Efendi berharap, jika kondisi keuangan Pemerintah Kabupaten Merangin memungkinkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengakomodasi sebagian dana bagi pergerakan tim pemekaran.
“Secara administrasi, baik dari sistem pemerintah kabupaten dan provinsi sudah tidak ada persoalan kembali,” tambahnya.
Ia menyatakan bahwa kegiatan selanjutnya akan diajukan sesuai keinginan mahasiswa, pemuda, tokoh, dan tim pemekaran, yakni terjalinnya kerja sama antara DPRD dengan tim pemekaran, serta seluruh komponen di Tabir Raya untuk bersinergi dan berkomunikasi dengan seluruh kepala desa yang ada di wilayah Tabir Raya.
Herman Efendi juga menyatakan kesiapan DPRD untuk ikut Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi II DPR RI demi mempercepat proses ini. Dukungan penuh dari berbagai elemen ini menandakan momentum penting bagi Tabir Raya untuk segera mewujudkan mimpinya menjadi kabupaten baru. (Tim)