Kenalkan Metode 30 Menit Bisa Baca Al-Qur’an, Hj. Hesti Haris Ambil Langkah Nyata Berantas Buta Aksara Al-Qur’an di Jambi

Redaksijambi.com.Jambi – Ketua TP-PKK Provinsi Jambi, Hj. Hesnidar Haris, SE, (Hesti Haris) terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an di tengah masyarakat. Melalui Metode Belajar Mandiri 30 Menit Bisa Membaca Al-Qur’an Tercepat, Termudah, dan Terpraktis karya Achmad Farid Hasan, Hj. Hesti Haris bersama TP-PKK Provinsi Jambi telah menebarkan ilmu ini ke seluruh kabupaten/kota serta melatih banyak guru untuk mengajarkannya kembali dilingkungan masing-masing. Sosialisasi metode ini kembali digelar di Rumah Al-Qur’an Kanza Al-Mira, RT.12 Kelurahan Tanjung Pinang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, Rabu (17/09/2025) sore.

Menurut Hj. Hesti Haris, metode ini memiliki beberapa keunikan yang membuatnya lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas. Pertama, huruf-huruf Al-Qur’an dikelompokkan berdasarkan penyebutan latin, seperti alif, hamzah, dan ‘ain menjadi (A), atau dal, dzal, dzho, dan dhod menjadi (D). “Penyebutan latin ini agar orang bisa mudah membaca Al-Qur’an seperti membaca huruf latin,” jelasnya.

Kedua, metode ini memberikan ciri khas pada setiap huruf hijaiyah yang berjumlah 30, sehingga tidak lagi bergantung pada bentuk huruf, posisi huruf di awal, tengah, atau akhir, maupun panjang ekornya. Dengan fokus pada ciri-ciri tersebut, daya ingat seseorang dalam mengenali huruf akan semakin kuat.

Ketiga, metode ini juga mengajarkan pelafalan huruf dengan benar sesuai kaidah tajwid. “Kalau orang sudah tahu ciri-ciri huruf, biasanya lebih mudah untuk menghafal dan melafalkannya dengan tepat,” tambahnya.
Hj. Hesti Haris bersyukur karena metode ini telah berhasil diterapkan oleh masyarakat di berbagai daerah di Jambi. Banyak warga yang semula tidak bisa membaca, termasuk orang tua berusia di atas 60 tahun maupun anak-anak yang belum mengenal huruf latin, kini mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar. Bahkan, ada warga yang sebelumnya mengalami kesulitan berbicara menjadi lebih jelas dalam berbicara setelah belajar dengan metode ini.

“Alhamdulillah, ini sungguh berkah. Yang belajar ikhlas, yang mengajar juga ikhlas. Insya Allah, semoga kelak Allah membalasnya dengan surga,” tutur Hj. Hesti Haris.

Metode 30 Menit ini merupakan karya inovator Achmad Farid Hasan. Ke depan, Hj. Hesti Haris berencana mengundang langsung pencipta metode ini ke Jambi agar dapat menyaksikan secara langsung keberhasilan penerapannya di tengah masyarakat.**

Sumber : (Diskominfo Provinsi Jambi/Waaly Arizona/Foto: Ady/Video: Ardi Susianto)

Pilihan Redaksi

Berita Terbaru