Diluar Dugaan, ‘Petualang Tua’ Rakit Buluh Merangin ke Jambi Dapat Perlakuan Ini dari Warga Tepian Batang Merangin

Redaksijambi.com (Merangin) – Bagi warga Merangin saat ini mungkin tengah ramai membincangkan terkait beberapa orang “Petualang Tua” yang berani ambil resiko melakukan perjalan menyusuri sungai dengan menggunakan rakit.

Bertolak dari Ujung Tanjung Muaro Masumai, Senin 17 Februari, rakit buluh bergerak menyusuri aliran sungai Batang Merangin dengan tujuan Jambi, tepatnya di Tanggo Rajo Sungai Batanghari.

Memasuki petualangan hari kedua Selasa 18 Februari 2025, Tim Rakit Buluh “BOAKIT DARI MERANGIN KA JAMBI” kembali melanjutkan perjalanan menyusuri sungai Merangin setelah 7 jam hari pertama telusuri sungai dan singgah istirahat malam di Desa Jelatang.

Tentunya perjalanan ini tidak mudah, apalagi rute yang ditempuh cukup panjang dan banyak hal yang tidak mereka ketahui di depan sana. Kekompakan crew dari rakit sangat dibutuhkan agar misi mereka berhasil, terutama kekompakan dibutuhkan untuk menjaga posisi rakit agar tetap lurus tak membentur ataupun menabrak haral lintang di sepanjang aliran sungai.

Pada hari pertama, rombongan cukup mendapat apresiasi dari masyarakat di sekitar bantaran sungai Merangin. Beberapa warga melambaikan tangan menyambut dengan salam selamat mengarungi sungai. Salah satunya ditunjukkan oleh Umar, Kepala Desa Mudo Bangko dengan memberikan sangu dan makanan ringan hingga kelapa muda. Hingga pukul 18:45 WIB rakit bersandar di Desa Jelatang dan disambut hangat warga desa dengan mempersilahkan rombongan beristirahat di tepi sungai.

Menariknya, tak hanya itu, warga desa Jelatang juga menjamu petualang-petualang gaek yang bersandar di tepian dengan tempat istirahat dan keperluan pendukung berupa makanan ringan.

Hingga pagi tiba menjelang keberangkatan sekira pukul 06:30 WIB, tim kembali dibuat bersyukur karena disuguhkan bekal berupa air mineral dan snack untuk perjalanan dari salah seorang tokoh warga Jelatang, Basit.

Sambutan serupa juga diucapkan banyak warga desa bantaran sungai yang dilewati. Menurut Mujibur salah seorang kru rakit, perjalanan ini adalah mimpi mereka, sebagai napak tilas orang-orang tua dulu saat membawa hasil bumi ke Jambi dengan melewati jalur sungai.

“Perjalanan kami bersama ini untuk mewujudkan mimpi kami, dan Napak tilas orang-orang tua kita dulu yang menggunakan transportasi sungai saat ke Jambi dengan mengarungi sungai Merangin hingga ke sungai Batanghari dan jambi,” terang Mujibur.

Tak cukup hanya itu, sambutan lain yang juga sangat diapresiasi datang dari Kades Empang Benao, M.Yusuf. Dimana Kades telah menyiapkan peralatan rakit untuk perlengkapan pendukung rakit.

Tentunya perjalanan ini akan semakin menarik dan banyak hal-hal seru yang akan dijumpai oleh para “Petualang Tua” ini hingga finish di garis akhir sungai Batanghari Jambi. (Tim)

Pilihan Redaksi

Berita Terbaru