Sibuk Berpolitik, Maulana diingatkan Tak Lupakan Sumpah Profesi Dokternya.

Redaksijambi.com.Jambi – Pengamat Politik dan kebijakan publik dari UIN STS Jambi Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos, M.Si, MM mengingatkan dr. Maulana agar tak menanggalkan profesinya sebagai dokter umum. Karena menurutnya sejak aktif berpolitik hingga sempat menjadi Wakil Walikota Jambi Maulana terlihat jarang sekali menjalankan profesinya.

” Pak Maulana itu dokter, disumpah akan profesinya untuk melayani masyarakat, jangan sampai ketika sibuk berpolitik malah lupa akan profesinya, sumpahnya sebagai seorang dokter, ” ungkap pengamat top Jambi tersebut (29/7) pagi tadi.

Sinyalemen yang disampaikan Dedek bukan tanpa alasan, karena sejak Maulana aktif berpolitik ia seolah menanggalkan profesinya sebagai dokter umum. Padahal, menurutnya, bisa setiap pagi atau sore, Maulana tetap melayani pasien yang akan berobat.

“Saya ini hanya saran lho, agar Maulana tak menanggalkan profesinya sebagai dokter, walau bagaimanapun ia harus fokus juga pelayanan masyarakat dan biar ilmu kedokteran yang samia miliki tidak lupa atau hilang,” katanya

Selanjutnya, Dedek mengatakan, Selama ini, jarang dokter umum menjadi politikus, mereka biasanya berusaha untuk menjadi dokter spesialis. Tapi, Maulana ini malah memilih politik, tapi ya jangan lupa ia pernah disumpah menjadi dokter.

” Pada dasarnya, seorang dokter itu pelayan yang memiliki etika. Prinsip sebagai seorang dokter itu pelayanan, jangan keasyikan berpolitik, ehh lupa sumpah profesi, inikan tak adil bagi masyarakat, jadi penilaian masyarakat. ” jelasnya.

Terakhir juga menambahkan, dalam dunia kerja dan pengabdian, seseorang harus profesional jangan setengah – tengah atau menyambi. Jika, menyambi kesannya tak ikhlas, padahal disini etikanya, kita disumpah akan profesi yang dijalankan.

” Jangan menyambi dalam pengabdian, jika disumpah sebagai dokter, lakukan panggilan pengabdian itu, jangan nyambi. Seperti saya disumpah sebagai dosen, ya saya ngajar, saya pengabdian masyarakat dan penelitian. Termasuk diminta tanggapan oleh media akan dinamika sosial politik, itu bagian dari tugas saya seorang dosen, jangan profesinya dokter, ehh malah sibuk berpolitik, meski hal itu sah – sah saja, cuma saya ingatkan dari segi etika, ” tandasnya.

Pilihan Redaksi

Berita Terbaru