Pemimpin suatu Kerajaan Tergolong Dzolim Jika Mempunyai Prilaku “Semakin didukung semakin Besar Kepala

Oleh : Rusman Haspian. SE. SH

Redaksi Jambi.com.- Ada dua pilihan dalam hidup antara lain iya dan tidak begitu juga untuk Manusia hidup yang kelihatan dan dapat dirasakan melalui tabiat dan prilakunya

Manusia ada yang Bertabiat baik dan ada yang Bertabiat Buruk untuk seseorang yang dapat dilihat dan dicermati ialah Akhlaknya, Tabiat nya juga ucapan dan itu sah mencerminkan cerita kepribadiannya yang jujur begitu juga Pemimpin ada yang baik Natural ada yang berbuat Baik menjelang Pemilihan saja, pada umumnya itu memang sudah menjadi Brand atau Simbol sifat Manusia yang perlu di garis bawahi bahwa mereka yang seperti itu tidak ingat Mati”

Para pembaca yang dirahmati Allah, Bagi kita yang mengenal kematian itu adalah hal yang utama untuk berbuat satu kebaikan, tak perlu menunggu kita harus menjadi Pejabat,tak perlu kita harus berbuat Kebaikan hanya untuk Kamuflase saja dari pandangan Umat, dari pandangan Publik ” waman eamil hasanat wahidatan fi hayatih ‘atath mahabat allah”. Barang siapa yang berbuat Satu Kebaikan dalam Hidupnya Maka Cinta kasih Allah akan datang kepadanya siapa yang tak mau dikasihi Allah ialah Hancur Hidupnya Didunia dan di Akherat kelak manusia seperti itu yang akan lebih dulu Binasa dan mengalami apa itu yang namanya ” K E H A N C U R A N ” siapa mau Binasa dan Siapa yang mau Hancur’ dalam ke Khufuran penuh Beban dalam menjalani hidup yang tidak di pikirnya bahwa dia suatu saat akan Mengalami fase dari Kematian yang pada umumnya manusia berakhlak baik dan Manusia yang memikirkan kematian Allah janjikan akan ditidurkan dalam kuburnya dan akan bangkit kembali setelah Janji Hari Akhir di hari kematian yaitu Kiamat dimana Dunia dan Seluruh jagat Alam Semesta akan Hancur dan tidak pernah ada dipikiran kita sebagai Manusia Hamba Allah yang telah mati dan telah dibangkitkan dari Kematian untuk di Hisab dan Mempertanggung jawabkan Amal perbuatannya semads Hidup

Untuk Pemimpin mohon di garis bawahi untuk Menjadi Teladan dan dapat menjadi panutan bagi yang dipimpinnya agar jika mengalami kematian tidak dalam keadaan Hancur penuh Kebinasaan Nauzubillah

Melalui Tulisan ini saya sebagai penulis menyampaikan lewat tulisan ini dengan harapan kita semua dapat cinta Kasih Allah dan para Pemimpin kita sebagai umatnya Nabi Muhammad SAW dapat Berbenah diri kita dan Lebih dapat menunjukan Akhlak Moral dan tingkah laku yang terhormat sebagai Pemimpin jangan sampai kita salah memilih Pemimpin karna sebelum Binasa pasti kehancuran yang secara tidak langsung akan disajikan oleh pemimpin kita tidak peduli itu Raja Atau PJS (Pejabat Sementara) Raja kalau ada yang harus selalu ingat dalam Hidup pasti ada Mati dalam Mati pasti akan ada kehidupan kekal yang itu utama harus menjaga Akhlak dan Tingkah laku menjaga Sikap tabiat terhadap siapapun yang dipimpinnya tidak menutup kemungkinan seluruh amal kebaikan akan pupus dan sirna jika kita secara sadar atau tidak sadar menyakiti perasaan orang lain terutama terhadap pasangan kita anak anak kita saudar tetangga dan yang lebih utama jangan sampai kita sebagai Raja dari satu kerajaan menjadi Raja yang Dzolim dan.mempunyai sifat “Semakin di Dukung Semakin Besar Kapala” seperti itu bagus dimusnahkan dan jangan sampai Dipilih lagi untuk menjadi Raja, Singkat Cerita lewat Tulisan ini hanya untuk Evaluasi cerminan bagi diri kita yang harus lebih bijak jika Bertemu Raja Dzolim dan berbuat baik hanya untuk dipilih maka kita Wajib memberi kata kasihan dan jangan menjadikannya musuh jadikan dia sebagai Obyek bagaimana kita yang sadar untuk mengajaknya kembali pada fitrah Manusia sebagai Umat Nabi Muhammad SAW Amin ***

Pilihan Redaksi

Berita Terbaru