Menjaga Integritas HMI dalam Dunia Politik

Oleh: Dr. Dedek Kusnadi,M.Si,MM

Redaksijambi.com – Menyaksikan film “Lafran Pane” bersama para kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memberikan refleksi yang mendalam tentang peran dan tanggung jawab organisasi ini dalam dinamika politik Indonesia.

Sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, HMI memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

Namun, dengan semakin kompleksnya realitas politik saat ini, penting untuk menegaskan bahwa alumni dan kader HMI tidak boleh berpolitik dengan mengatasnamakan organisasi.

” silakan secara individu kita mendukung salah satu kandidat namun jangan bawa nama besar organisasi, dan ini juga berlaku kepada pribadi saya, ” kata Dedek Kusnadi.

Karena HMI, adalah sebuah organisasi besar yang harus tetap menjaga marwah serta netralitas dan integritasnya.Hal ini berarti, setiap langkah politik yang diambil oleh para anggotanya haruslah bersifat independen, tidak membawa nama atau identitas organisasi.

Kepada penulis dirinya juga menekankan sebagai individu, setiap kader dan alumni memiliki hak untuk berpartisipasi dalam politik, namun mereka harus melakukannya sebagai pribadi yang bebas, bukan sebagai representasi HMI.

Prinsip ini didasarkan pada jati diri HMI yang berfokus pada pengembangan intelektual dan spiritual anggotanya, bukan pada kepentingan politik praktis.

Oleh karena itu, HMI harus tetap menjadi entitas yang berdiri di atas semua golongan dan partai, memberikan pandangan yang objektif dan kritis terhadap setiap fenomena politik yang terjadi.

” Dalam dunia politik saat ini merupakan bentuk kita menunjukan kan jati diri dan komitmen diri dalam memperjuangkan hak politik kita namun jangan kita seret nama Organisasi demi kepentingan kelompok dan golongan, ” Pintanya.

Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap HMI sebagai organisasi yang netral dan berintegritas. Kegiatan menonton bersama film

“Lafran Pane” ini bukan hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga sebagai momen penting untuk meneguhkan kembali komitmen kita terhadap prinsip-prinsip organisasi.

Pertemuan ini menunjukkan bagaimana sesama kader dan alumni dapat saling menguatkan dan mengingatkan pentingnya menjaga nama baik HMI di tengah arus politik yang sering kali penuh dengan intrik dan kepentingan pribadi. Dengan demikian, setiap kader dan alumni HMI diharapkan dapat berpolitik secara cerdas dan bijaksana.

Mereka harus tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang diajarkan dalam HMI, serta selalu memberikan pandangan yang objektif dan konstruktif bagi bangsa dan negara.

” Integritas dan netralitas HMI adalah aset berharga yang harus dijaga bersama demi kemajuan bangsa Indonesia.” sebutnya.

Sebagai penutup, mari kita terus berpegang pada prinsip-prinsip yang telah diwariskan oleh para pendiri HMI, termasuk Lafran Pane.

Mari kita berpolitik sebagai individu yang mandiri, dengan tetap membawa semangat keislaman dan keindonesiaan yang kuat.

Hanya dengan cara inilah, kita dapat berkontribusi secara maksimal bagi bangsa dan negara, tanpa harus mengorbankan integritas organisasi yang kita cintai.

Salam hormat,

Dr. Dedek Kusnadi.M.Si,MM

Pilihan Redaksi
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru

Menjaga Integritas HMI dalam Dunia Politik

Oleh: Dr. Dedek Kusnadi,M.Si,MM

Redaksijambi.com – Menyaksikan film “Lafran Pane” bersama para kader dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memberikan refleksi yang mendalam tentang peran dan tanggung jawab organisasi ini dalam dinamika politik Indonesia.

Sebagai salah satu organisasi mahasiswa terbesar di Indonesia, HMI memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam dan kebangsaan.

Namun, dengan semakin kompleksnya realitas politik saat ini, penting untuk menegaskan bahwa alumni dan kader HMI tidak boleh berpolitik dengan mengatasnamakan organisasi.

” silakan secara individu kita mendukung salah satu kandidat namun jangan bawa nama besar organisasi, dan ini juga berlaku kepada pribadi saya, ” kata Dedek Kusnadi.

Karena HMI, adalah sebuah organisasi besar yang harus tetap menjaga marwah serta netralitas dan integritasnya.Hal ini berarti, setiap langkah politik yang diambil oleh para anggotanya haruslah bersifat independen, tidak membawa nama atau identitas organisasi.

Kepada penulis dirinya juga menekankan sebagai individu, setiap kader dan alumni memiliki hak untuk berpartisipasi dalam politik, namun mereka harus melakukannya sebagai pribadi yang bebas, bukan sebagai representasi HMI.

Prinsip ini didasarkan pada jati diri HMI yang berfokus pada pengembangan intelektual dan spiritual anggotanya, bukan pada kepentingan politik praktis.

Oleh karena itu, HMI harus tetap menjadi entitas yang berdiri di atas semua golongan dan partai, memberikan pandangan yang objektif dan kritis terhadap setiap fenomena politik yang terjadi.

” Dalam dunia politik saat ini merupakan bentuk kita menunjukan kan jati diri dan komitmen diri dalam memperjuangkan hak politik kita namun jangan kita seret nama Organisasi demi kepentingan kelompok dan golongan, ” Pintanya.

Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik terhadap HMI sebagai organisasi yang netral dan berintegritas. Kegiatan menonton bersama film

“Lafran Pane” ini bukan hanya menjadi ajang nostalgia, tetapi juga sebagai momen penting untuk meneguhkan kembali komitmen kita terhadap prinsip-prinsip organisasi.

Pertemuan ini menunjukkan bagaimana sesama kader dan alumni dapat saling menguatkan dan mengingatkan pentingnya menjaga nama baik HMI di tengah arus politik yang sering kali penuh dengan intrik dan kepentingan pribadi. Dengan demikian, setiap kader dan alumni HMI diharapkan dapat berpolitik secara cerdas dan bijaksana.

Mereka harus tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kebangsaan yang diajarkan dalam HMI, serta selalu memberikan pandangan yang objektif dan konstruktif bagi bangsa dan negara.

” Integritas dan netralitas HMI adalah aset berharga yang harus dijaga bersama demi kemajuan bangsa Indonesia.” sebutnya.

Sebagai penutup, mari kita terus berpegang pada prinsip-prinsip yang telah diwariskan oleh para pendiri HMI, termasuk Lafran Pane.

Mari kita berpolitik sebagai individu yang mandiri, dengan tetap membawa semangat keislaman dan keindonesiaan yang kuat.

Hanya dengan cara inilah, kita dapat berkontribusi secara maksimal bagi bangsa dan negara, tanpa harus mengorbankan integritas organisasi yang kita cintai.

Salam hormat,

Dr. Dedek Kusnadi.M.Si,MM

Pilihan Redaksi
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Berita Terbaru