Redaksijambi.com/kalbar,- Para Pengusaha angkutan Expedisi jasa pengiriman barang di Kalimantan Barat banyak mengeluhkan tentang kelangkaan solar bersubsidi maupun Industri juga BBM Pertalite langka, karna kondisi ini menyebabkan pengiriman Expedisi terhambat karena banyak waktu terbuang untuk antre di SPBU, Pengusaha angkutan Expedisi di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak dan kapuas Hulu mengeluhkan kelangkaan solar bersubsidi.
Kekurangan BBM ini menyebabkan pengiriman logistik terhambat karena banyak waktu terbuang untuk antre di SPBU
Para pengusaha Angkutan SPBU banyak menyatakan Ingin mendesak pemerintah dan instansi terkait (Pertamina red) untuk mencari solusi, bahkan jika perlu menghapus subsidi BBM.
Ucap Rusman Haspian SE, SH tokoh publik keras Kalbar menjelaskan pada beberapa wartawan media tentang Sulitnya angkutan Expedisi dan kendaraan umum, melaporkan kelangkaan BBM jenis Solar dan Pertalite di seluruh SPBU terutama dari SPBU Pontianak – Sei raya juga Kabupaten Sanggau sampai Kabupaten Kapuas Hulu dan Nanga Pinoh sering kosong karna di jual ke Lahan Sawit dan tambang industri yang akhirnya mencaplok gak dan jatah Subsidi Masyarakat.
Untuk itu Ketua LBHI-PERS Kalbar Rusman Haspian SE, SH menyampaikan penegasannya pada terkait pertamina kalbar untuk menemukan jalan keluar terbaik.
“Jika perlu, hapus subsidi solar agar konsumen mendapatkan kepastian, tidak rugi waktu, dan dapat bekerja normal serta efisien,” tegas Rusman Haspian pada Sabtu, 3 Agustus 2024 di Sekretariat LBHI-PERS JL HM Suwignyo
Rusman juga menjelaskan bahwa situasi di Kalbar sudah kritis dengan pasokan solar bersubsidi yang sangat terbatas.
“Antre solar dan pertalit butuh waktu seharian dan belum tentu menadapatkan BBM Solar, Pada kendaraan truk dan mobil angkutan jenis pick-up dan pengusaha banyak yang sudah memiliki Barcode, bertemakan MyPertamina, itu juga tetap tidak menjamin untuk mendapatkan solar BBM Jenis Solar, mendapatkan solar bersubsidi di SPBU susah saat ini karna banyak pengusaha SPBU Terutama di Kabupaten Sanggau sampai Kabupaten Kapuas hulu ungkapnya.
Rusman Haspian juga menyoroti pentingnya pengawasan penyaluran solar bersubsidi agar tepat sasaran dan tidak disalah gunakan oleh SPBU.
“Jika masalah ini tidak segera diatasi, dan mendapat respon terkait Pertamina, maka para pengusaha angkutan logistik dan Expedisi mungkin akan melakukan aksi mogok secara total dengan berhenti beroperasi,” untuk itu akan dilakukan Koordinasi lanjutan oleh T-9 Kabut Borneo dari LBHI-PERS guna mengentaskan masalah Kelangkaan BBM Subsidi/Industri Jenis Solar dan Pertalite untuk itu kami sudah menerjunkan beberapa personil Tim Senyap dari T-9 Kabut Borneo (Tim lidik berita LBHI-PERS) himbaunya melalui Media. (Rs)